Mengisi LJK tak harus 2B

Cuma mau bagi2 pengalaman aja. Setelah tidak diterima UM UGM 2007 (hikss..), aku ikut SPMB (sekarang SeNaMPTN). Dan tentu saja aku harus mengurus segalanya dari awal sampe akhir. Dari pendaftaran, mengisi formulir dsb, sampai harus menyusun antrian panjang untuk daftar ulang.

Singkat cerita, hari itu pengumpulan formulir untuk mendapatkan kartu peserta ujian SPMB. Aku mengisi formulir itu malam harinya. Terlalu mepet memang. Tapi kukira hal itu tidak menjadi masalah karena waktu yang tersedia memang tidak sampai berminggu-minggu.

Malamnya, aku kaget. Aku baru menyadari bahwa pensil yang kugunakan untuk mengisi formulir pendaftaran bukanlah pensil 2B. Melainkan 3B, punya adekku. Malam itu jug aaku kebingungan. Akhirnya kuputuskan untuk kembali lagi ke kesekretariatan pendaftaran SPMB. Dengan setengah yakin, kucari petugas yang ada di sana. TIba-tiba ada bapak2 lewat. Langsung saja kutanyakan padanya. Ternyata cuma di dekat situ.

Begitu masuk ruangan, ditanyakan makdus kedatanganku. Aku bilang kalo aku salah pake pensil, harusnya 2B, tapi aku pake 3B. Jawaban yang kuterima mengejutkan.

“Oh, nggak papa. Sebenarnya nggak masalah pake 2B atau bukan. Yang penting bisa memantulkan sinar scanner. Makin mengkilap makin bagus. Pake 3B malah lebih mengkilap kan? Pake pensil 2B palsu aja sebenernya tetep kebaca kok. Cuma aja, kalo yang 2B asli, lebih meyakinkan,” kurang lebih begitu. Aku akhirnya cuma bilang terima kasih.

Jadi, kalo terjadi insiden salah pensil, jangan panik dulu, trus mutung, trus nggak mau makan.. halah.. Pokoknya intinya persiapkan segala sesuatu sebaik mungkin, jangan tergesa2. segala sesuatu yang dadakan itu biasanya nggak berefek bagus. hehe

Satu respons untuk “Mengisi LJK tak harus 2B

  1. Lha pancen og, 2B kan dipilih karena karakteristiknya yang moderat (halah, kaya apa wae). Jadi tidak terlalu tipis untuk terbaca scanner, tapi tidak terlalu tebal hingga sulit sekali dihapus.

Tinggalkan komentar