Di saat-saat menunggu wisuda, seorang adik angkatan geofisika menawari saya untuk mengikuti lomba IUGC (Indonesian Undergraduate Geophysics Competition) 2013. Kompetisi ini diadakan oleh Teknik Geofisika ITB. Ada 3 macam kompetisi pada IUGC yang baru diadakan kedua kalinya ini, yaitu Geophysical Data Interpretation, Geophysical Survey Design, dan Geophysical Software Challenge. Berbeda dengan IUGC 2011 yang hanya ada cerdas cermat.
Jadi ceritanya adik kelas yang mau ikut Geophysical Software Challenge target pembuatan softwarenya meleset, sehingga tidak memungkinkan ikut lomba. Saya diminta menggantikannya, ‘mumpung’ software saya juga sudah ada. Awalnya ragu, tetapi setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya saya bersedia.
Singkat cerita, sampailah kami bertujuh (GDI: Putri, Paula, Ninda; GSD: Fajar, Ardi; GSC: saya, official: Tika) di Bandung naik kereta bisnis dari stasiun Tugu Yogyakarta. Sampai di stasiun Bandung, kami dijemput oleh panitia yang rata-rata masih semester awal. Saya jadi merasa sangat tua. Walau begitu, penampilan saya masih tampak seumuran dengan mereka kok. Haha.
Kami kemudian diantar ke Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan), tempat kami menginap. Kami pun bertemu dengan para peserta dari kampus lain, yaitu UNPAD, UNILA, ITB, UPI, UPN, ITS, UNDIP, UI, UNHAS, dan UNIBRAW. Berhubung acara belum dimulai, kami pun jalan-jalan. Setelah dijemput oleh mas Qoudar (kakak kelas angkatan 2005) yang sedang liburan, kami diajak ke Lembang Floating Market, salah satu tempat wisata yang sedang naik daun waktu itu.
Berhubung jadwal presentasi saya masih beberapa hari kemudian, saya diajak Dicky (teman kuliah geofisika) untuk Sit In di kuliah Geothermal ITB. Ngrasain jadi mahasiswa ITB. Haha. Kami juga sempat nengok perpustakaan ITB yang baru dan modern..
Singkat cerita, saya presentasi tanggal 8 Februari. Awal mula presentasi saya merasa grogi dan gemetaran, karena belum pernah presentasi di depan orang sebanyak itu. Namun lama-lama jadi rileks saat masuk sesi tanya jawab yang suasanya mencair karena banyak lelucon. Apapun hasilnya nanti, yang penting saya sudah melakukannya dengan maksimal.
Malam hari itu juga gala dinner, penutupan, dan penyerahan hadiah di The Centrum Bandung. Alhamdulillah, kami membawa pulang juara 1 GSC dan juara 2 GDI. Sayangnya kami tidak mendapatkan juara umum, yang saat itu diraih oleh UPN Veteran Yogyakarta. Meski selisih nilai kami hanya sedikit, namun kami akui mereka memang tim yang bagus. Juara umum juga otomatis akan menjadi tuan rumah IUGC selanjutnya.
Saya minta maaf kepada siapapun jika ada yang kurang berkenan. Posisi saya saat itu memang sudah didadar, tetapi karena belum diwisuda jadi statusnya masih undergraduate. Software yang diikutkan lomba juga sudah dikerjakan sebelum adanya pengumuman lomba, tetapi karena di peraturan juga tidak ada peraturan harus membuat software baru, jadi ya boleh-boleh saja…
kowe tep wis ketok tuo li. haha.
selamat bro. manteb tenan 🙂
nek rung kenal biasane ra nyadar kok pren. haha.
sip, matur nuwun..