How to fix incorrect UTC time on Debian/Ubuntu

I was getting headache when I am trying to fix the time of a Linux Mint server PC. The current time was suddenly become 1 hour ahead the correct time. I don’t know how or when did it happen. I have googled a lot to find a solution but I couldn’t find a simple ‘how to’. My problem looks similar to this.

ali@merbabu:~$ date -u
Wed May 25 01:13:38 UTC 2016

The UTC time shows 01:13:38 instead of 02:13:38. Baca lebih lanjut

Buah Skripsi (1): Software Challenge IUGC 2013 di ITB

Di saat-saat menunggu wisuda, seorang adik angkatan geofisika menawari saya untuk mengikuti lomba IUGC (Indonesian Undergraduate Geophysics Competition) 2013. Kompetisi ini diadakan oleh Teknik Geofisika ITB. Ada 3 macam kompetisi pada IUGC yang baru diadakan kedua kalinya ini, yaitu Geophysical Data Interpretation, Geophysical Survey Design, dan Geophysical Software Challenge. Berbeda dengan IUGC 2011 yang hanya ada cerdas cermat.

Jadi ceritanya adik kelas yang mau ikut Geophysical Software Challenge target pembuatan softwarenya meleset, sehingga tidak memungkinkan ikut lomba. Saya diminta menggantikannya, ‘mumpung’ software saya juga sudah ada. Awalnya ragu, tetapi setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya saya bersedia.

Singkat cerita, sampailah kami bertujuh (GDI: Putri, Paula, Ninda; GSD: Fajar, Ardi; GSC: saya, official: Tika) di Bandung naik kereta bisnis dari stasiun Tugu Yogyakarta. Baca lebih lanjut

Skripsi (3): Pendadakan dan Pendadaran

8 Januari 2013

syarat_skripsi

Waktu itu saya ke TU untuk menanyakan syarat-syarat ujian. Ternyata saya harus mengisi form tugas akhir disertai draft skripsi yang sudah disetujui oleh dosen pembibing skripsi. Meluncurlah saya menemui Pak Eddy. Tiba-tiba saya bersemangat untuk bisa wisuda Februari. Maklum, saya sudah gagal memenuhi target wisuda 2 kali. Saya bilang ke beliau kalau ingin wisuda Februari. Oleh karena itu saya harus ujian sebelum batas yudisium yang jatuh pada tanggal 16 Februari (kalau tidak salah ingat). Untuk itu saya harus segera mendaftarkan diri ke TU untuk ujian skripsi, dan memerlukan persetujuan dan tanda tangan Pak Eddy. Alhamdulillah, beliau memberikan izin meski saya baru seminar 1 kali, dan seminar kedua baru akan dilakukan tanggal 11 Januari. Maka jadwal yang paling memungkinkan adalah tanggal 14 Januari. Hari itu juga saya mengumpulkan syarat-syarat ujian skripsi. Ini yang namanya pendadakan. Baca lebih lanjut

Skripsi (2): Mengejar Deadline

Berikut ini catatan pertemuan saya dengan dosen yang berhubungan dengan skripsi:

 kartu_kendali

20 Desember 2011

Saya meminta Pak Eddy Hartantyo, salah satu dosen Geofisika yang masih relatif muda untuk menjadi dosen pembimbing skripsi. Beliau menyambut baik niat saya untuk membuat software, dan memberi hadiah berupa source code softwarenya yang ditulis dalam bahasa Basic. Hampir 3 bulan (minus 2 pekan proyek di Palembang) saya mencoba mempelajari bahasa Basic dan menulis ulang software itu. Namun sepertinya ada yang salah dengan apa yang saya ketik sehingga software itu tidak pernah bisa berjalan sebagaimana seharusnya.

18 Maret 2012

Begitu masuk ke ruangan Pak Eddy, beliau bertanya saya kerja di mana. Saya dikira sudah lulus, padahal saya adalah mahasiswa bimbingannya. Saking lamanya saya tidak konsultasi, beliau sampai lupa. Haha. Saya konsultasi mengenai software Pak Eddy yang tidak bisa saya jalankan. Alhamdulillah beliau berkenan memberi softcopy sekaligus compilernya.

Pekerjaan berikutnya adalah menerjemahkan software Pak Eddy dari bahasa Basic ke C#. Begitu lamanya karena saya harus belajar dari nol Baca lebih lanjut

Skripsi (1): Idealisme vs. Realitas

KULIAH adalah jawaban ‘nyaman’ untuk diucapkan ketika ditanya seseorang mengenai pekerjaan. Pertanyaan berikutnya juga masih membuat merasa nyaman: ‘di mana’ dan ‘jurusan apa’. Namun pertanyaan berikutnya akan memiliki citarasa yang berubah setiap tahunnya: “Semester berapa?”

1 – 3: “Baru semester 1…” (senyum bangga, mahasiswa baru universitas terkenal)
4 – 6: “Masih semester 4…” (senyum biasa, tertekan oleh tugas kuliah & organisasi)
7 – 9: “Udah semester 7…  Lagi cari bahan skripsi” (stress, susah cari tema dan bahan)
> 9: “Udah Semester akhir… Lagi ngerjain skripsi” (malu, nggak ngaku semester berapa)

Baca lebih lanjut

Review Blog Selama Tahun 2013 (Otomatis dari WordPress)

Pagi ini, 31 Desember 2013 sedang asyik baca-baca buku tutorial. Tiba-tiba ada email masuk dari WordPress. Rupanya berisi review blog selama tahun 2013. Wah, jadi sadar kalau selama 1 tahun kemarin cuma 1x posting. Alasannya: antara tidak sempat dan malas. Haha. Padahal banyak sekali peristiwa bersejarah yang terjadi di tahun ini. Semoga suatu saat nanti sempat nulis deh. Berikut ini isi reviewnya:

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2013 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The concert hall at the Sydney Opera House holds 2,700 people. This blog was viewed about 36,000 times in 2013. If it were a concert at Sydney Opera House, it would take about 13 sold-out performances for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

Travelling #130304: Berburu Sertifikat TOEFL ‘Kilat’

Mungkin cerita ini biasa-biasa aja, tapi sayang kalau terlupakan. Petualangan ini berawal dari sebuah usaha untuk melengkapi syarat-syarat pendaftaran pada sebuah lowongan kerja. Alkisah hari itu adalah H-7 deadline pendaftaran, dan posisi saya di Bojonegoro (tugas kerja lapangan). Berbagai berkas lamaran sudah diupload waktu di Jogja, kecuali sertifikat TOEFL (dengan skor minimum 450). Sayangnya, saat itu saya tidak punya sertifikat yang dimaksud. Memang sih beberapa hari sebelumnya sudah berencana ikut tes, tapi batal karena jadwal yang tiba-tiba padat sebelum pergi keluar kota. Alih-alih ikut tes, ndaftar saja tidak sempat. Sempat terlintas di pikiran untuk mengedit sertifikat punya teman. Haha. Tapi tentu saja itu tidak masuk pilihan. Sesuatu yang dimulai dengan kebohongan niscaya tidak akan barokah. Akhirnya, malam itu aku berburu informasi di mana gerangan bisa mendapatkan nilai TOEFL sebelum garis mati (deadline).

H-7 (Kamis)

As usual, sasaran pertama adalah mbah Google. Salah satu kata kunci yang dipakai adalah “tes toefl bojonegoro”. Tidak ada tanda-tanda ada tes toefl di kota ini. Setelah kata kunci diganti berkali-kali, akhirnya… tidak ketemu juga 😦 Sasaran pun digeser ke kota tetangga, Cepu. Ternyata di sana juga tidak ada. Setelah itu pindah ke kota lain lagi, Kediri. Alhasil saya menemukan sebuah website milik sebuah lembaga pelatihan TOEFL yang berlokasi di Pare, Kediri. Setelah menghubungi CP yang ada, ternyata di sana hanya toefl preparation. Katanya, lokasi tes TOEFL terdekat ada di Kota Apel, Malang. Setelah mencari-cari lagi, ketemulah website milik LBPP LIA Malang. Rupanya tes toefl hanya ada sebulan sekali, setiap hari jum’at kedua. Hasilnya pun keluar setelah sepekan. Pupus sudah harapan bisa tes di sekitar TKP. Baca lebih lanjut